Sebentar lagi ajang pemilihan umum di negeri ini akan dimulai. Ribuan kontestan, yang wajahnya bertebaran di sepanjang jalan, berharap akan mendapatkan satu jatah kursi. Pemilu yang di - anggap demokratis memunculkan banyak calon dari berbagai kalangan. Kali ini tidak hanya dari kalangan "atas" dan "berkantong tebal" saja yang mengajukan diri menjadi wakil rakyat. Beberapa calon justru berasal dari kalangan "bawah", seperti pengamen, tukang becak dan tukang ojek. Dikarena ini bukan blog pemilu, jadi saya sengaja tidak mencantumkan nama mereka.
Berbagai cara pun ditempuh untuk memikat calon pemilih agar memilih mereka. Cara yang paling klasik - kuno - dan membosankan; adalah dengan membuat poster dalam berbagai bentuk ukuran untuk dipasang di tempat yang dianggap strategis. Diharapkan dengan memasang poster, maka masyarakat dapat mengenali dan memilih "dia", boro - boro kenal, ketemu orang - nya saja enggak .
Cara yang paling yahud sudah mulai dimunculkan dari beberapa calon, yaitu berkampanye dengan membuat blog / web online. Ini tampaknya yang perlu dikembangkan di negeri ini. Teknologi. Ingat pelajaran dari pemilu negara Amerika Serikat, dimana Obama menang dari Mccain karena Obama lebih jeli memanfaatkan internet untuk memperkenalkan program - nya dan sekaligus meraih dukungan. Langkah ini kemudian ditiru oleh Mccain, meskipun terlambat. Hasilnya : Obama meraih banyak dukungan dan menang telak.
Internet adalah cara termurah, tercepat dan terluas untuk ber - kampanye. Meski tidak bertatap muka langsung, sang calon bisa berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat melalui media internet. Calon pun akan dikenal bukan karena berwajah artis, namun karena berhati rakyat. Ini yang tampaknya dilupakan oleh calon wakil rakyat yang terhormat.
Pemilu 2009 adalah ajang memilih perwakilan yang mengaspirasikan dan memperjuangkan rakyat. Masalahnya rakyat mana yang diwakilkan dan diperjuangkan wakil rakyat nantinya ?
Berita nasional telah membuka aib sang wakil rakyat. Mulai dari rencana pembelian laptop mahal, sidang paripurna yang "melompong", korupsi sampai skandal seks sang wakil rakyat. Kalau begini siapa yang diwakili ? Pastinya bukan rakyat.
Pemilu 2009 adalah kesempatan kita untuk memilih orang yang tepat mengisi kursi DPD, DPR, MPR dan Presiden nantinya. Memang tak ada pilihan yang 100 persen cocok dengan keinginan kita. Namun paling tidak ada calon yang bersih, jujur dan bertanggung jawab ke rakyat. Saya tak akan menyarankan untuk memilih calon tertentu. Siapapun pilihan anda, anggaplah dia yang terbaik. Nah, saatnya untuk mulai memilah - milah calon dan menetapkan pilihan. Layaknya seperti kontes model, sang calon "berlengak - lengok" menyusuri "catwalk" untuk memikat penonton. Selamat memilih ..
Artikel keren lainnya: