Tanggal 8 Juli lalu kita telah memberikan hak pilih kita di pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden. Yakinkah dengan yang anda pilih ? Whatever - lah. Yang terpenting anda telah mengunakan hak pilih untuk menentukan pemimpin bangsa ini. Paling tidak anda memilih calon yang anda anggap mampu membawa kemajuan bagi bangsa ini.
Hasil resmi memang belum diumumkan oleh KPU, yang notabene institusi yang mengesahkan hasil pemilu lalu. Menariknya, kini kita bisa memperoleh kemungkinan hasil akhir pemilu dengan mengunakan cara / metode quick count dari beberapa lembaga survey di Indonesia. Lembaga survey ini meng-klaim hasil metode quick ini tidak akan berbeda jauh dengan hasil perhitungan suara di KPU. Paling tidak, pendapat tersebut telah terbukti di pemilu presiden 2004 dan pemilu legislatif 2009.
Berikut hasil quick count pemilu presiden 8 Juli lalu, menurut berbagai lembaga survey :
Keterangan :
LSI (1) : Lembaga Survey Indonesia.
LSI )(2) : Lembaga Survey Indonesia.
LP3ES : Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.
Puskaptis : Puskaptis.
CIRUS : Cirus.
LRI : Lembaga Riset Informasi.
Dari hasil quick count pemenang pemilu presiden adalah pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono. Kemenangan ini telah ditunjukan lewat survey yang muncul sebelum pemilu presiden.
Kemenangan akhir tetap ditentukan dari hasil akhir perhitungan suara di KPU nantinya. Benar atau tidaknya hasil quick count ini tidak akan mempengaruhi hasil akhir dari KPU. Permasalahanya adalah : apakah pasangan lain bisa menerima kekalahan ?
Sampai saat ini baru Jusuf Kalla yang memberikan ucapan selamat kepada SBY. Sementara Megawati lebih sibuk membahas kecurangan dalam pemilu. Ingat, pemilu bukanlah sebuah pertandingan sepak bola. Bahkan dalam sebuah pertandingan pun harus ada rasa fair play atau bisa diartikan permainan sportif. Menghargai kawan ataupun lawan tanpa tergantung hasil akhir.
Istilah keren yang biasa cocok bagi bangsa ini adalah : LEGOWO alias dengan besar hati menerima kekalahan sekalipun hal tersebut amatlah berat. Ingatlah bahwa kali ini adalah pemilu demokratis, dimana rakyat langsung memilih presiden pilihannya.
Saya menganggap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2009 memiliki kapasitas untuk memimpin bangsa ini. Hanya saja, mungkin SBY masih dipercaya untuk memimpin bangsa ini. Apalagi selama ini beliau dianggap tidak melalukan kesalahan fatal selama kepemimpinannya. Nah, semoga pasangan lain mau LEGOWO menerima hasil akhir pemilu presiden nantinya. Demi bangsa dan negara ini tak ada istilah menang atau kalah. Bukankah sang pemimpin harus memberikan teladan bagi rakyat -nya ? Katanya berjuang demi rakyat, iya khan ?
Hasil resmi memang belum diumumkan oleh KPU, yang notabene institusi yang mengesahkan hasil pemilu lalu. Menariknya, kini kita bisa memperoleh kemungkinan hasil akhir pemilu dengan mengunakan cara / metode quick count dari beberapa lembaga survey di Indonesia. Lembaga survey ini meng-klaim hasil metode quick ini tidak akan berbeda jauh dengan hasil perhitungan suara di KPU. Paling tidak, pendapat tersebut telah terbukti di pemilu presiden 2004 dan pemilu legislatif 2009.
Berikut hasil quick count pemilu presiden 8 Juli lalu, menurut berbagai lembaga survey :
Keterangan :
LSI (1) : Lembaga Survey Indonesia.
LSI )(2) : Lembaga Survey Indonesia.
LP3ES : Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.
Puskaptis : Puskaptis.
CIRUS : Cirus.
LRI : Lembaga Riset Informasi.
Dari hasil quick count pemenang pemilu presiden adalah pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono. Kemenangan ini telah ditunjukan lewat survey yang muncul sebelum pemilu presiden.
Kemenangan akhir tetap ditentukan dari hasil akhir perhitungan suara di KPU nantinya. Benar atau tidaknya hasil quick count ini tidak akan mempengaruhi hasil akhir dari KPU. Permasalahanya adalah : apakah pasangan lain bisa menerima kekalahan ?
Sampai saat ini baru Jusuf Kalla yang memberikan ucapan selamat kepada SBY. Sementara Megawati lebih sibuk membahas kecurangan dalam pemilu. Ingat, pemilu bukanlah sebuah pertandingan sepak bola. Bahkan dalam sebuah pertandingan pun harus ada rasa fair play atau bisa diartikan permainan sportif. Menghargai kawan ataupun lawan tanpa tergantung hasil akhir.
Istilah keren yang biasa cocok bagi bangsa ini adalah : LEGOWO alias dengan besar hati menerima kekalahan sekalipun hal tersebut amatlah berat. Ingatlah bahwa kali ini adalah pemilu demokratis, dimana rakyat langsung memilih presiden pilihannya.
Saya menganggap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2009 memiliki kapasitas untuk memimpin bangsa ini. Hanya saja, mungkin SBY masih dipercaya untuk memimpin bangsa ini. Apalagi selama ini beliau dianggap tidak melalukan kesalahan fatal selama kepemimpinannya. Nah, semoga pasangan lain mau LEGOWO menerima hasil akhir pemilu presiden nantinya. Demi bangsa dan negara ini tak ada istilah menang atau kalah. Bukankah sang pemimpin harus memberikan teladan bagi rakyat -nya ? Katanya berjuang demi rakyat, iya khan ?