Pertanyaan ini terus membayangi benak seorang warga Inggris bernama Phyllis Bacon (55 tahun). Bacon mengambil fotonya itu saat sedang "ngobrol" dengan kemenakannya di dapurnya seusai makan malam pada 2007. Merasa kagum dengan hasil jepretannya, Bacon membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mencari penjelasan rasional dari fotonya itu.
Bacon mencoba mempelajari foto yang berhasil diambilnya berupa makhluk kecil yang bercahaya dan mengitari tamannya itu hingga akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa makhluk itu adalah peri. Bacon yang menetap dekat Croydon, South London, mengaku bahkan tidak mengarahkan matanya pada jendela bidik saat mengambil gambar itu.
Bacon mencoba mencari jawaban dengan mengakses internet untuk mengamati gambar kupu-kupu, ngengat, atau kumbang yang kemungkinan memiliki kemiripan dengan gambar tersebut,namun Bacon tidak menemukan jawaban. Bacon tetap tidak dapat menemukan jejak penampakan bersayap perak yang ditemui di tamannya itu selain foto yang berhasil diabadikan lewat kameranya.
"Saya rasa penampakan itu adalah peri," ujar Bacon, 3 hari lalu saat untuk pertama kalinya mempublikasikan foto itu. "Saat kuperlihatkan foto itu, tak seorang pun dapat memberikan kepastian jawaban terhadap penampakan tersebut," ujarnya.
Kisah ini mengingatkan kembali pada kisah peri Cottingley yang diambil fotonya di sebuah taman West Yorkshire pada 1917. Saat itu, Elsi Wright (16) bersama sepupunya, Frances Griffiths, mengklaim telah mengabadikan gambar dari diri mereka yang tengah bermain dengan makhluk bersayap.
Namun, beberapa dasawarsa kemudian, mereka mengakui bahwa penampakan di foto itu adalah karya guntingan gambar yang menyerupai sosok peri.
Bacon sebelumnya merasa ragu untuk mengekspos secara luas foto itu karena khawatir dibilang mengada-ada. "Waktu kecil, aku gemar dengan dongeng soal peri, tetapi saat itu aku tidak mengklaim pernah melihatnya," katanya.
"Terus terang, saya belum tahu apa sebenarnya yang ada di foto itu dan saya dengan serius akan mendengarkan saran dari siapa pun. Namun, saya akan berpendapat bahwa penampakan itu adalah peri sampai ada yang dapat memberikan penjelasan meyakinkan," ujar Bacon.
Beberapa pakar dan mereka yang skeptis terhadap penampakan peri hanya menjelaskan bahwa penampakan itu merupakan refleksi, kilatan cahaya, atau gangguan teknis pada kamera. Lagi-lagi, unsur magis dari hasil jepretan foto ini dikesampingkan. Kalau soal "penampakan"
sih sepertinya orang-orang "bule" itu harus belajar dari orang Indonesia.