Tewasnya Noordin dan Kronologis penyergapan Densus 88

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) memastikan gembong teroris Noordin M Top tewas dalam penggerebekan Densus 88 di Solo, Jawa Tengah (17/9/2009). BHD mengatakan dari tes sidik jari yang dilakukan terdapat 14 titik kesamaan sidik jari yang bisa dipertanggungjawabkan. "Hasil tes menunjukkan sidik jari jenazah identik dengan DPO yang 9 tahun kita jadikan target untuk kita tangkap," kata BHD.

Saat terjadi tembak menembak, berkali-kali personel Satgasus 88 meminta para teroris untuk menyerah, namun peringatan ini tidak digubris. Para teroris tersebut menembaki polisi dan terus berteriak dengan heroik tidak mau menyerah. Polisi pun terpaksa melakukan tindakan tegas. Akhirnya gembong teroris Noordin M Top tewas karena tembakan polisi. Bukan karena meledakkan diri dengan rompi bomnya.

Dalam penyerbuan ini polisi berhasil membekuk 5 orang tersangka teroris di sebuah rumah di Solo, Jawa Tengah. 4 Orang tewas dan 1 orang luka-luka. Empat orang yang tewas adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Susilo alias Adib, Ario Sudarso alias Aji dan Noordin M Top.
Sementara satu orang terluka adalah perempuan yang merupakan istri Susilo, Munawaroh. Munawaroh, ikut terluka dalam penggerebekan dikarenakan sebelum menembak, polisi mengaku sudah mengimbau Munawaroh agar keluar rumah. Tapi imbauan tidak digubris. Menurut BHD, istri Susilo itu tidak mengalami luka parah. Saat ini, perempuan yang sedang hamil tua itu dirawat di RS Polri, Kramat Jati.

"Hanya luka ringan di kaki," kata BHD.

Kronologi penggerebekan Densus 88 di Solo, Jawa Tengah -- menurut Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Kamis (17/9/2009).

  • Dimulai pada 16 September. Diawali dengan adanya satu kelompok yang patut diduga adalah mereka adalah jaringan teroris yang berafiliasai tim dari kelompok Urwah dan Aji.
  • Penelusuran terhadap kelompok tersebut dilakukan lewat penangkapan Rahmat Uji Prabowo alias Bejo di Pasar Gading Solo pukul 10.30 WIB. Pria tersebut kemudian diinterogasi dan polisi kembali melakukan penangkapan pada sore harinya.
  • Jam 15.00 WIB, Polisi menangkap Supono alias Kedu dan kemudian diinterogasi.
  • Dari dua orang tersebut kemudian diperoleh informasi ada 4 orang pelaku teroris yang berada di salah satu rumah di kampung Kepuh Sari, Solo. Rumah tersebut diketahui milik Susilo alias Adib yang ikut tewas dalam operasi.
  • Pukul 22.30 WIB, dilakukan evakuasi masyarakat agar bergeser seluruhnya dari lokasi rumah yang dikepung.
  • Pukul 24.00 WIB, Densus 88 mencoba mendobrak pintu tapi di dalam disambut oleh rentetan tembakan.
  • Setelah diberi peringatan berkali-kali, Densus 88 mulai membalas tembakan sehingga terjadi baku tembak. Hingga sebuah motor yang berada di dalam rumah terbakar. Noordin cs pun saat itu langsung mengevakuasi diri bersama dalam sebuah kamar mandi.
  • Pada pukul 5 - 6 pagi, dalam waktu 3 jam, mereka berhasil dilumpuhkan. "Dalam waktu yang cepat, kemudian berhasil kita lumpuhkan," tegas BHD.