Pro-kontra patung Obama di Taman Menteng

Daripada membicarakan tentang skandal Century yang ngak selesai-selesai, lebih baik mari membicarakan hal lain. Salah satu topik yang saat ini sedang "hot" adalah pro-kontra patung Barack Obama kecil di Taman Menteng, Jakarta. Sekedar mengingatkan di Taman Menteng telah didirikan patung anak kecil berusia enam tahun yang merupakan mengambarkan Obama kecil. Patung ini diresmikan pada kamis (10/12) pagi. Patung ini kemudian diberi nama "Barry Dreams Come True".

Patung Obama kecil digagas oleh Ron Muller yang merupakan teman kecil dari Barack Obama. Ron beranggapan pendirian patung ini akan memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia untuk bisa meraih kesuksesan seperti Obama; yang notabene berkulit hitam, namun mampu menjadi presiden Amerika.

Pendapat Ron Muller nyatanya tak sepenuhnya mendapat dukungan. Beberapa pihak mulai beropini menentang pendirian patung Obama di Taman Menteng. Yang paling terlihat adalah munculnya gerakan "Turunkan Patung Obama di Menteng" di situs solial Facebook. Grup ini mempertanyakan jasa Obama bagi bangsa Indonesia sehingga perlu ada monumen di Taman Menteng. "Apa visi dari pembangunan monumen Barack Obama? Adakah manfaatnya bagi masyarakat?" tanya grup yang diinisiasi oleh Heru Nugroho dan Daniel Rudi ini.

"Maka, demi sebuah harga diri bangsa yang berdaulat, Monumen Barack Obama di Taman Menteng harus segera dibongkar dan diturunkan, karena tidak harmonis dengan warna dan wajah keindonesiaan. Bukankah masih banyak pahlawan-pahlawan Bangsa Indonesia yang layak mendapatkan penghargaan itu, satu contoh misalnya adalah Bung Ali Sadikin," beber mereka. Gerakan ini telah beranggotakan lebih dari 700 member (saat ini).

Penolakan melalui situs Facebook ternyata juga digagas oleh Richard John McNamara, seorang warga AS. Melalui grup "Take Down the Barack Obama Statue in Taman Menteng Park", ingin menyatakan bahwa patung itu sebagai pengultusan yang menjadi awal lahirnya tirani.
"Tujuan saya ingin menunjukan kepada orang-orang kalau pengultusan buta terhadap pemimpin itu tidak bisa diterima," kata McNamara.

Beberapa orang berpendapat bahwa Obama belum layak untuk didirikan sebuah patung di Indonesia, karena tidak ada peran langsung Obama bagi kemajuan bangsa ini. Tentu alm. Benyamin, Hoegeng, atau Ali Sadikin lebih layak daripada figur Obama.

Bagi pihak pendukung, pendirian patung ini bisa mengangkat citra Indonesia, karena Obama juga sering berkata bahwa ia pernah tinggal di Indonesia dan bersekolah di Indonesia pula. Benar pula bahwa keberhasilan Obama menjadi seorang presiden di Amerika adalah sebuah inspirasi.

Lalu, siapa yang benar ? Menurut saya semua memiliki kebenaran yang logis. Mungkin solusi terbaik adalah memindahkan patung ini ke lokasi yang lebih cocok, misal SDN 1 menteng yang merupakan tempat Obama bersekolah atau bekas rumah Obama selama di menteng dalam.

"Githu adja kok repot..."