Bern, Toilet duduk atau jongkok umumnya memiliki satu lubang pembuangan. Namun pengolahan limbah air dengan toilet model seperti ini agak susah. Kini ilmuwan membuat toilet yang memiliki dua pembuangan, urine dan feses punya jalur sendiri-sendiri.
Model toilet baru dengan nama 'Toilet Nomix' ini sedang diminati banyak negara Eropa dan diduga lebih ramah lingkungan. Ilmuwan dari Swiss melaporkan orang-orang di 7 negara Eropa memberikan sikap yang positif terhadap penggunaan toilet baru yang ramah lingkungan.
Toilet NoMix secara substantial dapat mengurangi masalah polusi serta menghemat penggunaan air dan energi. Artikel ini dipublikasikan dalam ACS Environmental Science & Technology.
Judit Tove Larsen Lienert dalam catatan artikelnya menyebutkan toilet NoMix ini mengumpulkan air seni secara terpisah dengan kotoran feces. Hal ini tentu saja berbeda dengan model toilet konvensional yang mencampurkan urine dan feses secara bersama-sama.
Meskipun air urine hanya mewakili sekitar 1 persen dari air limbah domestik, tapi urine mengandung 80 persen nitrogen dan 50 persen fosfor dalam kotorannya.
Peneliti menjelaskan, dengan memisahkan urine maka ada kemungkinan terjadi perubahan dalam pengolahan air limbah yang lebih ramah lingkungan. Hal ini tentu saja dapat memberikan sejumlah keunggulan.
Seperti dikutip dari Physorg, Senin (15/3/2010) salah satu keunggulan yang ditemui adalah dapat mengurangi jumlah nitrogen dan fosfor yang dapat memicu timbulnya pertumbuhan tak terkontrol tanaman alga (algae blooming) dan juga menghasilkan residu farmasi. Hal ini tentu saja dapat mencemari lingkungan seperti terkontaminasinya air disekitar serta menjadi ancaman bagi ikan.
Partisipan menyatakan model toilet ini bisa memberikan kenyamanan penggunanya dengan tingkat kebersihan dan bau yang lebih baik.
Karena dapat mengurangi air limbah yang dihasilkan, maka bentuk toilet NoMix ini diperkiraan akan menjadi bentuk toilet yang lebih ramah lingkungan. Selain itu tentu saja dapat mengurangi jumlah polusi air dan tanah, sehingga diharapkan manusia dapat memiliki derajat kesehatan yang lebih baik.
Model toilet baru dengan nama 'Toilet Nomix' ini sedang diminati banyak negara Eropa dan diduga lebih ramah lingkungan. Ilmuwan dari Swiss melaporkan orang-orang di 7 negara Eropa memberikan sikap yang positif terhadap penggunaan toilet baru yang ramah lingkungan.
Toilet NoMix secara substantial dapat mengurangi masalah polusi serta menghemat penggunaan air dan energi. Artikel ini dipublikasikan dalam ACS Environmental Science & Technology.
Judit Tove Larsen Lienert dalam catatan artikelnya menyebutkan toilet NoMix ini mengumpulkan air seni secara terpisah dengan kotoran feces. Hal ini tentu saja berbeda dengan model toilet konvensional yang mencampurkan urine dan feses secara bersama-sama.
Meskipun air urine hanya mewakili sekitar 1 persen dari air limbah domestik, tapi urine mengandung 80 persen nitrogen dan 50 persen fosfor dalam kotorannya.
Peneliti menjelaskan, dengan memisahkan urine maka ada kemungkinan terjadi perubahan dalam pengolahan air limbah yang lebih ramah lingkungan. Hal ini tentu saja dapat memberikan sejumlah keunggulan.
Seperti dikutip dari Physorg, Senin (15/3/2010) salah satu keunggulan yang ditemui adalah dapat mengurangi jumlah nitrogen dan fosfor yang dapat memicu timbulnya pertumbuhan tak terkontrol tanaman alga (algae blooming) dan juga menghasilkan residu farmasi. Hal ini tentu saja dapat mencemari lingkungan seperti terkontaminasinya air disekitar serta menjadi ancaman bagi ikan.
Partisipan menyatakan model toilet ini bisa memberikan kenyamanan penggunanya dengan tingkat kebersihan dan bau yang lebih baik.
Karena dapat mengurangi air limbah yang dihasilkan, maka bentuk toilet NoMix ini diperkiraan akan menjadi bentuk toilet yang lebih ramah lingkungan. Selain itu tentu saja dapat mengurangi jumlah polusi air dan tanah, sehingga diharapkan manusia dapat memiliki derajat kesehatan yang lebih baik.