Sejumlah nama-nama dari Indonesia mejeng dalam daftar 1.000 orang terkaya dunia versi Majalah Forbes. Namun nama-nama yang masuk dalam daftar tersebut tidak lah terlalu mengejutkan dan biasa wara-wiri dalam daftar orang-orang terkaya.
Dalam daftar 500 orang terkaya dunia, Indonesia hanya menempatkan 4 wakilnya. Satu nama yakni Sukanto Tanoto keluar dari daftar 500 orang terkaya dunia di tahun 2010. Pada tahun 2009 lalu, Sukanto Tanoto menempati posisi 450 dengan kekayaan mencapai US$ 1,6 miliar.
Sementara dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia, secara total Indonesia menempatkan 7 wakilnya. Perwakilan Indonesia dalam jajaran orang-orang terkaya di dunia versi majalah Forbes yang dikutip Kamis (11/3/2010) adalah:
1. Michael Hartono, posisi 258 (70 tahun) US$ 3,5 Miliar
2. R Budi Hartono, posisi 258 (69 tahun) US$ 3,5 Miliar
3. Martua Sitorus, posisi 316 (50 tahun) US$ 3 Miliar
4. Peter Sondakh, posisi 437 (58 tahun) US$ 2,2 Miliar.
5. Sukanto Tanoto, posisi 536 (60 tahun), US$ 1,9 Miliar
6. Low Tuck Kwong, posisi 828 (61 tahun), US$ 1,2 Miliar
7. Chairul Tanjung, posisi 937 (47 Tahun), US$ 1 Miliar.
Michael Hartono dan Budi Hartono merupakan bersaudara pendiri perusahaan rokok Djarum. Michael tercatat memiliki 49% saham di Djarum, sementara 51% dikuasai Budi.
Grup Djarum kini juga menguasai mayoritas saham di BCA, bank dengan nasabah terbesar di Indonesia. Keduanya juga menguasai Grand Indonesia, sebuah pertokoan mewah di jantung kota Jakarta.
Sedangkan Martua Sitorus merupakan pemilik perusahaan sawit Wilmar International. Martua membeli perkebunan sawit pertamanya pada tahun 1994. Setahun kemudian, ia mendirikan Wilmar International dengan keponakannya, Robert Kuok yang juga masuk dalam jajaran orang terkaya dunia.
Merger antara Wilmar dengan kebun sekaligus agribisnis Kuok menghantarkan perusahaan tersebut sebagai salah satu yang terbesar di Asia. Sebagai Chief Operationg Officer, Martua masih memiliki 10% saham di perusahaan yang harga sahamnya telah melonjak hingga dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara Peter Sondakh yang merupakan pemilik konglomerasi Grup Rajawali berhasil mencetak kekayaan US$ 2,2 miliar. Ia berhasil meraup US$ 350 juta dari penjualan Bentoel kepada British American Tobacco pada Juni tahun lalu.
Ia juga menjual sahamnya di Excelcomindo Pratama (XL Axiata) pada tahun 2007 dengan hasl mencapai US$ 400 juta. Grup Rajawali saat ini tercatat masih menguasai saham di Semen Gresik.
Kelompok usaha ini pada Januari lalu memberikan US$ 20,5 juta ke Harvard untuk mendanai lembaga pendidikan baru di Asia dan program baru di Indonesia.
Low Tuck Kwong merupakan pemilik dari perusahaan batubara Bayan Resources. Bapak dua anak ini membeli perusahaan tambang pertamanya pada tahun 1997, lima tahun setelah menjadi Warga Negara Indonesia.
Kwong yang merupakan pecinta binatang itu juga tercatat memiliki saham di Manhattan Resources.
Sedangkan Sukanto Tanoto adalah pemilik konglomerasi RGM (Raja Garuda Mas) dengan gurita bisnis mulai dari kertas hingga CPO.
Siapa tak kenal Chairul Tanjung. Pemilik Para Group ini semakin menggurita bisnisnya dari stasiun televisi, bank hingga waralaba. Tahun lalu ia bergabung dengan Wapres Jusuf Kalla membuat studio di Makassar.
Nama-nama tersebut memang sedikit kejutan karena berbeda dengan daftar 40 orang terkaya Indonesia tahun 2009 versi Forbes yang dirilis, Kamis (3/12/2009) lalu.
1. R. Budi & Michael Hartono US$ 7 miliar
2. Martua Sitorus US$ 3 miliar
3. Susilo Wonowidjojo US$ 2,6 miliar
4. Aburizal Bakrie US$ 2,5 miliar
5. Eka Tjipta Widjaja U$S 2,4 miliar
6. Peter Sondakh US$ 2,1 miliar
7. Putera Sampoerna US$ 2 miliar
8. Sukanto Tanoto US$ 1,9 miliar
9. Anthoni Salim US$ 1,4 miliar
10. Soegiharto Sosrodjojo US$ 1,2 miliar
11. Low Tuck Kwong US$ 1,18 miliar
12. Eddy William Katuari US$ 1,1 miliar
13. Chairul Tanjung US$ 99 juta
14. Garibaldi Thohir US$ 930 juta
15. Theodore Rachmat US$ 900 juta
16. Edwin Soeryadjaya US$ 800 juta
17. Trihatma Haliman US$ 750 juta
18. Ciliandra Fangiono US$ 710 juta
19. Arifin Panigoro US$ 650 juta
20. Murdaya Poo US$ 600 juta
21. Hashim Djojohadikusumo US$ 500 juta
22. Kusnan & Rusdi Kirana US$ 480 juta
23. Prajogo Pangestu US$ 475 juta
24. Harjo Sutanto US$ 470 juta
25. Mochtar Riady US$ 440 juta
26. Eka Tjandranegara US$ 430 juta
27. Ciputra US$ 420 juta
28. Hary Tanoesoedibjo US$ 410 juta
29. Sandiaga Uno US$ 400 juta
30. Boenjamin Setiawan US$ 395 juta
31. Alim Markus US$ 350 juta
32. Aksa Mahmud US$ 330 juta
33. Sutanto Djuhar US$ 325 juta
34. Kartini Muljadi US$ 320 juta
35. Soegiarto Adikoesoemo US$ 300 juta
36. George Santosa Tahija & Sjakon George Tahija US$ 290
37. Paulus Tumewu US$ 280 juta
38. Husain Djojonegoro US$260 juta.
39. Bachtiar Karim US$ 250 juta.
40. Kris Wiluan US$ 240 juta.
Dalam daftar 500 orang terkaya dunia, Indonesia hanya menempatkan 4 wakilnya. Satu nama yakni Sukanto Tanoto keluar dari daftar 500 orang terkaya dunia di tahun 2010. Pada tahun 2009 lalu, Sukanto Tanoto menempati posisi 450 dengan kekayaan mencapai US$ 1,6 miliar.
Sementara dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia, secara total Indonesia menempatkan 7 wakilnya. Perwakilan Indonesia dalam jajaran orang-orang terkaya di dunia versi majalah Forbes yang dikutip Kamis (11/3/2010) adalah:
1. Michael Hartono, posisi 258 (70 tahun) US$ 3,5 Miliar
2. R Budi Hartono, posisi 258 (69 tahun) US$ 3,5 Miliar
3. Martua Sitorus, posisi 316 (50 tahun) US$ 3 Miliar
4. Peter Sondakh, posisi 437 (58 tahun) US$ 2,2 Miliar.
5. Sukanto Tanoto, posisi 536 (60 tahun), US$ 1,9 Miliar
6. Low Tuck Kwong, posisi 828 (61 tahun), US$ 1,2 Miliar
7. Chairul Tanjung, posisi 937 (47 Tahun), US$ 1 Miliar.
Michael Hartono dan Budi Hartono merupakan bersaudara pendiri perusahaan rokok Djarum. Michael tercatat memiliki 49% saham di Djarum, sementara 51% dikuasai Budi.
Grup Djarum kini juga menguasai mayoritas saham di BCA, bank dengan nasabah terbesar di Indonesia. Keduanya juga menguasai Grand Indonesia, sebuah pertokoan mewah di jantung kota Jakarta.
Sedangkan Martua Sitorus merupakan pemilik perusahaan sawit Wilmar International. Martua membeli perkebunan sawit pertamanya pada tahun 1994. Setahun kemudian, ia mendirikan Wilmar International dengan keponakannya, Robert Kuok yang juga masuk dalam jajaran orang terkaya dunia.
Merger antara Wilmar dengan kebun sekaligus agribisnis Kuok menghantarkan perusahaan tersebut sebagai salah satu yang terbesar di Asia. Sebagai Chief Operationg Officer, Martua masih memiliki 10% saham di perusahaan yang harga sahamnya telah melonjak hingga dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara Peter Sondakh yang merupakan pemilik konglomerasi Grup Rajawali berhasil mencetak kekayaan US$ 2,2 miliar. Ia berhasil meraup US$ 350 juta dari penjualan Bentoel kepada British American Tobacco pada Juni tahun lalu.
Ia juga menjual sahamnya di Excelcomindo Pratama (XL Axiata) pada tahun 2007 dengan hasl mencapai US$ 400 juta. Grup Rajawali saat ini tercatat masih menguasai saham di Semen Gresik.
Kelompok usaha ini pada Januari lalu memberikan US$ 20,5 juta ke Harvard untuk mendanai lembaga pendidikan baru di Asia dan program baru di Indonesia.
Low Tuck Kwong merupakan pemilik dari perusahaan batubara Bayan Resources. Bapak dua anak ini membeli perusahaan tambang pertamanya pada tahun 1997, lima tahun setelah menjadi Warga Negara Indonesia.
Kwong yang merupakan pecinta binatang itu juga tercatat memiliki saham di Manhattan Resources.
Sedangkan Sukanto Tanoto adalah pemilik konglomerasi RGM (Raja Garuda Mas) dengan gurita bisnis mulai dari kertas hingga CPO.
Siapa tak kenal Chairul Tanjung. Pemilik Para Group ini semakin menggurita bisnisnya dari stasiun televisi, bank hingga waralaba. Tahun lalu ia bergabung dengan Wapres Jusuf Kalla membuat studio di Makassar.
Nama-nama tersebut memang sedikit kejutan karena berbeda dengan daftar 40 orang terkaya Indonesia tahun 2009 versi Forbes yang dirilis, Kamis (3/12/2009) lalu.
1. R. Budi & Michael Hartono US$ 7 miliar
2. Martua Sitorus US$ 3 miliar
3. Susilo Wonowidjojo US$ 2,6 miliar
4. Aburizal Bakrie US$ 2,5 miliar
5. Eka Tjipta Widjaja U$S 2,4 miliar
6. Peter Sondakh US$ 2,1 miliar
7. Putera Sampoerna US$ 2 miliar
8. Sukanto Tanoto US$ 1,9 miliar
9. Anthoni Salim US$ 1,4 miliar
10. Soegiharto Sosrodjojo US$ 1,2 miliar
11. Low Tuck Kwong US$ 1,18 miliar
12. Eddy William Katuari US$ 1,1 miliar
13. Chairul Tanjung US$ 99 juta
14. Garibaldi Thohir US$ 930 juta
15. Theodore Rachmat US$ 900 juta
16. Edwin Soeryadjaya US$ 800 juta
17. Trihatma Haliman US$ 750 juta
18. Ciliandra Fangiono US$ 710 juta
19. Arifin Panigoro US$ 650 juta
20. Murdaya Poo US$ 600 juta
21. Hashim Djojohadikusumo US$ 500 juta
22. Kusnan & Rusdi Kirana US$ 480 juta
23. Prajogo Pangestu US$ 475 juta
24. Harjo Sutanto US$ 470 juta
25. Mochtar Riady US$ 440 juta
26. Eka Tjandranegara US$ 430 juta
27. Ciputra US$ 420 juta
28. Hary Tanoesoedibjo US$ 410 juta
29. Sandiaga Uno US$ 400 juta
30. Boenjamin Setiawan US$ 395 juta
31. Alim Markus US$ 350 juta
32. Aksa Mahmud US$ 330 juta
33. Sutanto Djuhar US$ 325 juta
34. Kartini Muljadi US$ 320 juta
35. Soegiarto Adikoesoemo US$ 300 juta
36. George Santosa Tahija & Sjakon George Tahija US$ 290
37. Paulus Tumewu US$ 280 juta
38. Husain Djojonegoro US$260 juta.
39. Bachtiar Karim US$ 250 juta.
40. Kris Wiluan US$ 240 juta.