Kiamat bumi versi "knowing"

Knowing adalah sebuah film yang ditokohi oleh aktor kawakan Hollywood, Nicholas Cage dan baru dirilis di Indonesia bulan April ini. Dalam film tersebut dikisahkan kehancuran bumi di tahun 2012 akibat terkena badai gelombang seismik matahari. Pancaran gelombang matahari tersebut membakar habis seluruh permukaan bumi. Sehingga memusnahkan "penghuni bumi" alias kiamat.

Prediksi akan fenomena badai matahari tersebut sebenarnya telah muncul pada jauh - jauh hari. Sejak tahun 1960-an pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara telah memprediksikan fenomena badai matahari ini. Indonesia sendiri, melalui LAPAN telah memantau fenomena ini sejak tahun 1975.

Fenomena badai matahari diperkirakan akan terjadi sekitar tahun 2011 - 2012. Badai matahari terjadi ketika muncul "flare" dan "corona mass ejection (CME)". Flare adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang daya ledaknya diyakini setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Sedangkan CME adalah ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik. Badai matahari adalah fenomena alam yang biasa terjadi 11 tahun sekali.

Badai matahari yang mengarah ke bumi akan mempengaruhi magnet Bumi, sehingga berdampak pada sistem listrik, transportasi yang mengandalkan GPS dan sistem komunikasi yang menggunkan satelit dan gelombang frekuensi tinggi, serta membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia.

Beberapa langkah antisipasi munculnya badai ini telah dilakukan oleh LAPAN. Pengoperasian sistem pamantau cuaca antariksa terpadu dan menghubungi pihak-pihak yang mungkin terkena fenomena ini, yakni Dephamkan, TNI, Dephub, pemerintah (pusat & daerah), PLN dan Depkominfo.

Meski berpotensi mencapai bumi, namun dampaknya diperkirakan tidak separah di film knowing. Aktivitas gelombang ini "hanya" menimbulkan gangguan seperti disebut diatas, namun karena yang terganggu adalah fasilitas umum dan berpenggaruh terhadap banyak orang, maka fenomena ini wajib diwapadai. Walaupun hanya ramalan ( bisa benar, bisa salah ), tak ada salahnya "sedia payung sebelum hujan".