Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar nama kuburan ? Angker dan menyeramkan pastinya. Ditambah dengan penampilan personel kuburan yang memiliki penampilan aneh, seram dan gothic.
Lihat saja salah satu foto tampilan mereka saat konser, yang diambil tanpa izin dari koleksi foto kuburan band di facebook.
Wajah dicat putih pucat pasi, mata dicat hitam, topi jaring, sepatu boots tinggi plus, stoking hitam plus pakaian mode rock gothic; menjadi tampilan wajib bagi personel kuburan band. Ahasil saat pertama kali mendengar atau bertemu dengan band ini, bulu kuduk akan merinding. Hanya setelah anda mendengar dan menyaksikan penampilan band ini, efeknya bukan membuat bulu kuduk merinding, malah membuat rahang pegal karena tertawa.
Coba saja lihat penampilan mereka di lagu lupa-lupa ingat dan tua - tua kelabing , yang buat "geleng - geleng" kepala : "kok ada ya band kayak gini ?"
Kuburan memiliki genre musik - Metal Hidrolik, istilah yang mereka cetuskan sendiri, metal yang naik turun. Maksudnya, ketika sedang turun, suara drum berubah menjadi suara tamtan, tetapi ketika naik, musik mereka berubah menjadi kencang. Mengutip penjelasan Raka pada RollingStones Indonesia, Kuburan tidak mau mengkotak - kotakkan jenis musik. Konsep musik itu, menurut mereka, sesuai dengan nama kuburan yang pada akhirnya tempat bagi semua orang: muda, tua, lelaki, perempuan, dan segala kalangan.
Kisah kuburan band
Dimulai pada medio 2001 di Universitas Parahyangan, Bandung. Sejak awal, mereka sudah memakai kostum. Bahkan mereka pernah memakai kostum yang terbuat dari trash bag. Kuburan mulai memakai make up di tahun 2003. Bongkar pasang sering terjadi, sehingga hanya menyisakan Dino sebagai personel awal, yang kemudian merekrut teman-teman dari berbagai universitas di Bandung. Selama 2001 hingga 2005 mereka membawakan lagu orang dari lintas-genre, namun tetap mengutamakan lagu berbahasa Indonesia. Lagu pilihan mereka adalah lagu yang tidak dibawakan oleh band lain, lagu yang one hit wonder, lagu yang membuat kaget saat dinyanyikan di panggung. Lagu macam "goyang Inul" atau "tua - tua keladi."
Kuburan mulai melulis album sendiri mulai tahun 2003. Tahun 2006, kuburan merilis album perdana yang diberi judul "Greatest Hits Vol 2" --- alasannya karena volume nomor satu tersimpan di komputer. Dengan konteks bercanda, mereka menyampaikan motivasi membuat album adalah supaya mereka memiliki sesuatu untuk dikenang jika band tersebut bubar di tengah jalan. Album yang dikeluarkan hanya dalam format kaset itu dicetak sebanyak 1500 keping. Dua hari setelah dirilis, versi CD bajakan sudah "beredar" di lapak penjual kaki lima. Sesumbar mereka, album itu adalah album indie pertama yang dibajak.
Personal kuburan band
Kuburan terdiri dari enam personel yakni :
- Donny Akbar Raymuzada alias Aum ; gitar is melody
- Raka Auliantara ; pemain gitaris
- Dino alias Toto ; pemukul drummer
- Denny ; the bassistman
- M Rizki M alias Udhe ; kiboran
- Priya Ario Panji S ; (ujung tombak)
Kuburan sendiri telah beberapa kali berganti personel, sang vokalis, Priya adalah versi terakhir karena mereka sebelumnya memiliki tiga vokalis.
Penampilan kuburan band
Selain menyajikan musik humor dan memakai kostum, kuburan juga serius mengarap aksi teatrikal mereka di panggung. Tujuan utama mereka adalah ingin memberikan pertunjukan musik yang lebih dan berbeda dengan banyak band yang muncul sekarang. Kuburan ingin memberikan suguhan tak hanya audio, namun juga visual. Tak jarang, karena prinsip itu mereka harus mengeluarkan uang lebih, ketimbang mendapat keuntungan finansial. Suatu kali, mereka membawa kuda sebagai salah satu aksi panggungnya. Biaya sewa kuda itu Rp 150 ribu, namun karena waktu tampil molor, si pemilik kuda meminta tambahan uang sewa sebesar Rp 20 ribu. Sedangkan mereka saat itu dibayar Rp 200 ribu oleh pihak panitia. Totalitas kuburan untuk menghibur penonton patut untuk diacungi jempol, bahkan meski dibayar nasi bungkus pun, mereka tetap mengeluarkan uang untuk keperluan properti.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Kuburan memang mulai menemukan popularitasnya saat ini. Penampilan mereka sering menghiasi layar kaca. Kemunculan kuburan band layak untuk diapresiasikan di tengah gencaran musik - musik mendayu - ndayu dan bertema cinta melulu. Apalagi di tengah himpitan krisis, sepertinya kuburan band layak dipertimbangkan untuk mengusir stres dan memberikan hiburan. Maju terus musik Indonesia.