Model cantik Indonesia, Manohara kembali pulang ke Indonesia, setelah berhasil melepaskan diri dari keluarga Sultan Kelantan, Malaysia. Drama Manohara layaknya seperti sebuah cerita dongeng. Proses "pembebasan" Manohara dari Kesultanan Kelantan pun berlangsung dramatis. Setelah melalui jalan yang terjal dan berliku, akhirnya ibu Manohara, Daisy Fajarina bisa berkumpul kembali dengan putri tercintanya.
(foto : Mahohara)
Proses kepulangan Manohara
Kesempatan Manohara (Mano) untuk melepaskan diri dari Kesultanan Kelantan, Malaysia, diperoleh ketika membesuk mertuanya yang sedang sakit di sebuah rumah sakit di Singapura. Kabar keberangkatan Manohara ke Singapura didengar oleh sang ibu, Deisy Fajarina. Sang ibu berserta kakak Manohara, Dewi Sri Asih pun segera berangkat ke Singapura untuk menjemput Manohara. Bagi Deisy, ini adalah kesempatan terbaik untuk bertemu dengan Manohara, setelah usahanya untuk bertemu dengan Manohara gagal berulang kali.
Manohara yang berada di lantai 13, mendengar bahwa sang ibu ada di lobi Hotel Royal Plaza Singapura. Manohara berhasil kabur dengan memanfaatkan kelengahan keamanan Kerajaan saat di dalam lift. Namun, kedatangan ibu Mano ternyata telah diketahui oleh pihak kerajaan, sehingga litf berhenti di lantai 3, tempat khusus Raja Kelantan dirawat.
Untuk menarik perhatian, Mano berteriak minta tolong ke arah kamera pengawas (CCTV) dan menekan tombol emergency. Keributan yang dibuat Mano berusaha di bungkam oleh para pengawal raja dengan diseret dan akan disuntik penenang. Beruntung di saat kritis, datang polisi Singapura dan pengelola hotel. Kedatangan polisi Singapura mengagalkan usaha pengawal raja dan langsung pergi dengan membawa tas isi suntikan tersebut. Tidak lama kemudian ibu Mano bisa bertemu dengan putrinya; Manohara.
Proses kepulangan Mano ke Indonesia sempat dihalangi oleh pihak Kesultanan yang memohon agar Mano ikut kembali ke Malaysia. Namun, permohonan tersebut ditolak oleh Mano yang menginginkan untuk pulang ke Indonesia. Proses kebebasan Manohara tidak terlepas dari campur tangan pihak Kedubes Amerika Serikat (AS) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura dan Kepolisian Singapura.
Akhirnya Mano bisa kembali pulang ke Indonesia dan mendarat di Jakarta sekitar pukul 07.30 wib (1 Juni 2009).
Riwayat Mahonara
Siapa sebenarnya Manohara ? Model cantik yang beritanya mampu menyaingi dan mengeser berita pemilu ini gencar diberitakan di berbagai media.
Manohara Odelia Pinot lahir di Jakarta , 28 Februari 1992. Lahir dari ibu (Deisy Fajarina) keturunan bangsawan suku Bugis dan ayah berkebangsaan Perancis, Reiner Pinot Noack. Karir Manohara mulai melambung saat namanya masuk ke dalam daftar 100 Pesona Indonesia oleh Majalah Harper's Bazaar.
Pertemuan Manohara dengan Tengku Fakhry (Pangeran Kesultanan Kelantan, Malaysia) terjadi di bulan Desember 2006 dalam acara jamuan makan malam. Tengku Fakhry pun jatuh hati dan menyatakan keinginannya untuk memperistri Manohara. Pada 17 Agustus 2008, Manohara beserta keluarga berangkat ke Malaysia atas undangan keluarga kesultanan.
Pasangan ini menikah pada 26 Agustus 2008. Ternyata pernikahan ini tak seindah yang dibayangkan sebelumnya. Manohara yang tidak bahagia karena sering disiksa oleh suaminya, kabur ke Jakarta melalui Singapura pada akhir 2008.
Tengku Fakhri berusaha membujuk sang istri untuk kembali ke Malaysia. Bahkan sang pangeran menghadiahkan sebuah mobil di hari ulang tahun Manohara pada 25 Februari 2009. Sang pangeran juga mengajak Manohara beserta keluarga untuk ibadah umroh di akhir 2009. Ajakan pangeran pun diterima keluarga Manohara. Di sinilah mulai terjadi peristiwa yang membuat sang ibu kalang kabut. Saat pulang, keluarga Manohara ditinggal begitu saja, sedang Manohara dan suami sudah dinaikan pesawat ke Malaysia.
Sekembalinya ke tanah air, pada pertengahan Maret 2009, Daisy melaporkan kejadian tersebut kepada Raja Kelantan, namun tidak mendapat respon. Bahkan Daisy sempat dicekal masuk ke Malaysia. Daisy pun mulai mengusahakan untuk bertemu kembali dengan Manohara. Berbagai cara telah ditempuh, dari pihak kepolisian Indonesia, pemerintah sampai lembaga masyarakat.
Akhirnya pada Mei 2009, Daisy dapat berkomunikasi dengan Manohara melalui telepon. Hal ini terlaksana dengan bantuan dari Dato Khadar Syah, wakil resmi dari Kerajaan Kelantan.
Penderitaan Manohara
Semenjak menjadi istri Tengku Fakhry, Manohara mengaku mengalami penyiksaan dan kekerasan. Manohara mengaku pernah di sayat di bagian dada dan perut serta pernah disetrika di bagian leher. Saat tidur di malam hari pun, Manohara mengaku hanya bisa tidur rata-rata 4 jam saja, karena takut jika saat tidur disuntik hormon agar badan Manohara menjadi gemuk. Tujuan ini dilakukan agar Manohara terlihat bahagia.
Penampilan Manohara yang terlihat murah senyum saat tampil di depan umum, dilakukan agar tidak mendapakan hukuman dari kesultanan. Bahkan penampilan mewah Manohara hanya merupakan pakaian pinjaman dari kesultanan. Setelah dipakai, maka pakaian mewah tersebut dikembalikan kembali.
Manohara mengaku bahwa pintu masuk kamar tidurnya terletak tersembunyi dibalik lemari. Pintu ini hanya bisa dibuka oleh Tengku Fakhry. Manohara pun tidak diijinkan untuk memiliki alat komunikasi. Majalah atau majalah cetak yang diberikan ke Manohara pun harus terlebih dahulu di periksa oleh kesultanan kelantan.
What next....?
Setelah kembali pulang ke Indonesia, Manohara akan mengajukan gugatan cerai kepada Tengku Fakhry. Manohara mengaku sudah tidak mencintai suaminya lagi. Langkah Manohara siap didukung oleh kuasa hukum Manohara yang akan mengajukan gugatan ke Tengku Fakhry. Jika tidak berhasil terselesaikan oleh hukum di Indonesia maupun di Malaysia, kuasa hukum Manohara siap membawa kasus ini ke internasional.
Untuk mendukung bukti - bukti yang sudah ada, hari ini Manohara berencana untuk melakukan visum sekaligus general check up. Hasilnya, akan diserahkan ke pihak kuasa hukum untuk ditindaklanjuti.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Kasus yang menimpa Manohara adalah sebuah kasus rumit, karena melibatkan dua negara. Meski sebenarnya kasus penyiksaan dan perlakuan tidak adil yang dialami oleh Manohara sebenarnya banyak terjadi di negeri tetangga - Malaysia. Diyakini banyak warga negara Indonesia yang mengalami kasus serupa, mengingat perlakuan bangsa Malaysia yang memandang sebelah mata terhadap bangsa ini. Diperlukan tindakan tegas dari pihak terkait untuk melindungi nasib warga negaranya di Malaysia. Beruntunglah Manohara, karena kasusnya bisa terungkap dan bisa kembali bertemu dengan keluargannya. Bagaimana dengan nasib manohara - manohara lain yang ada di Malaysia ?
"Kalau kita memang saudara, bantulah dan hargailah kami wahai bangsa Malaysia. Tak cukupkah kesusahan yang kalian timbulkan bagi bangsa ini; Bangsa Indonesia ? Lupakah kalian atas bantuan kami saat kalian baru merdeka ? Wahai Malaysia; apelah salah kami ini ?"
---- love, peace & respect ----