Marsekal (Purn) Omar Dhani, mantan Panglima Angkatan Udara di era Presiden Soekarno (1962-1965), Jumat (24/7) siang ini pukul 14.05 WIB, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara dr Esnawan Antariksa, Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dikabarkan beliau meninggal karena komplikasi penyakit paru-paru, setelah dirawat selama sejak seminggu terakhir. Omar Dhani sendiri telah lama menderita sakit lever. Ditambah lagi usianya sudah sepuh. Sebelum dirawat di ICU RSPAU Dr Esnawan Antariksa, Omar Dhani sempat dirawat di ruang ICU 3 rumah sakit yang berbeda.
Marsekal Madya TNI Purn. Omar Dhani (lahir di Solo, Jawa Tengah, 23 Januari 1924; umur 85 tahun) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara periode 1962 - 1965. Ia merupakan putra dari KRT Reksonegoro, Asisten Wedana Gondangwinangun, Klaten.
Beliau ikut serta dalam beberapa penugasan operasi militer, seperti pada PRRI di Sumatera. Kemudian Omar Dhani menjadi Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara menggantikan Laksamana Udara Surjadi Suryadarma pada tahun 1962.
Pada tahun beliau dituduh terlibat Peristiwa G-30-S karena Landasan Udara Halim Perdanakusumah yang berada dibawah wewenangnya dijadikan tempat pelatihan Gerwani onderbouw PKI.
Ia diadili dalam Sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) dan divonis hukuman mati pada bulan Desember 1966. Namun setelah itu, bersama dengan Soebandrio, ia mendapat grasi yang dikeluarkan pada 2 Juni 1995. Akhirnya, suami dari Sri Wuryanti ini dapat menghirup udara bebas pada 15 Agustus 1995.
Sebelum menduduki jabatan puncak di TNI Angkatan Udara, Omar Dhani pernah meniti karir sebagai penyiar bahasa Inggris di Kementerian Penerangan dan RRI Jakarta sejak tahun 1946 hingga 1947.
Ayah lima anak ini mengawali pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Klaten, Jawa Tengah tahun 1937. Kemudian di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Kristen, Solo tahun 1940. Di tahun 1942, Omar masuk Algemeene Middlebare School (AMS) B di Yogyakarta.
Sebelum menduduki jabatan puncak di TNI Angkatan Udara, Omar Dhani pernah meniti karir sebagai penyiar bahasa Inggris di Kementerian Penerangan dan RRI Jakarta sejak tahun 1946 hingga 1947.
Di tahun 1946, ia duduk di bangku Sekolah Menengah Teknologi (SMT). Kemudian TALOA Academy of Aeronautics, Bakersfiels, California tahun 1952. Tahun 1956, ia mendapat tugas belajar pada Royal Air Force Staff College di Andover, Inggris.
Jenazah Omar Dhani disalatkan di rumah salah satu putranya, di Jalan Samali Ujung, Pejaten, Jakarta Selatan. Setelah disalatkan di rumah putranya, jenazah mantan KSAU Omar Dhani dibawa ke Skadron 17 Lanud Halim Perdana Kusuma. Untuk memberi kesempatan bagi keluarga besar TNI AU memberikan penghormatan terakhir.
Saat ini jenazah Omar Dhani sudah dibawa ke Skadron 17 Halim Perdana Kusuma.Selanjutnya jenazah beliau dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Sabtu (25/7/2009) besok. Yap, selamat jalan Jenderal, jasamu tak akan kami lupakan...
Marsekal Madya TNI Purn. Omar Dhani (lahir di Solo, Jawa Tengah, 23 Januari 1924; umur 85 tahun) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara periode 1962 - 1965. Ia merupakan putra dari KRT Reksonegoro, Asisten Wedana Gondangwinangun, Klaten.
Beliau ikut serta dalam beberapa penugasan operasi militer, seperti pada PRRI di Sumatera. Kemudian Omar Dhani menjadi Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara menggantikan Laksamana Udara Surjadi Suryadarma pada tahun 1962.
Pada tahun beliau dituduh terlibat Peristiwa G-30-S karena Landasan Udara Halim Perdanakusumah yang berada dibawah wewenangnya dijadikan tempat pelatihan Gerwani onderbouw PKI.
Ia diadili dalam Sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) dan divonis hukuman mati pada bulan Desember 1966. Namun setelah itu, bersama dengan Soebandrio, ia mendapat grasi yang dikeluarkan pada 2 Juni 1995. Akhirnya, suami dari Sri Wuryanti ini dapat menghirup udara bebas pada 15 Agustus 1995.
Sebelum menduduki jabatan puncak di TNI Angkatan Udara, Omar Dhani pernah meniti karir sebagai penyiar bahasa Inggris di Kementerian Penerangan dan RRI Jakarta sejak tahun 1946 hingga 1947.
Ayah lima anak ini mengawali pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Klaten, Jawa Tengah tahun 1937. Kemudian di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Kristen, Solo tahun 1940. Di tahun 1942, Omar masuk Algemeene Middlebare School (AMS) B di Yogyakarta.
Sebelum menduduki jabatan puncak di TNI Angkatan Udara, Omar Dhani pernah meniti karir sebagai penyiar bahasa Inggris di Kementerian Penerangan dan RRI Jakarta sejak tahun 1946 hingga 1947.
Di tahun 1946, ia duduk di bangku Sekolah Menengah Teknologi (SMT). Kemudian TALOA Academy of Aeronautics, Bakersfiels, California tahun 1952. Tahun 1956, ia mendapat tugas belajar pada Royal Air Force Staff College di Andover, Inggris.
Jenazah Omar Dhani disalatkan di rumah salah satu putranya, di Jalan Samali Ujung, Pejaten, Jakarta Selatan. Setelah disalatkan di rumah putranya, jenazah mantan KSAU Omar Dhani dibawa ke Skadron 17 Lanud Halim Perdana Kusuma. Untuk memberi kesempatan bagi keluarga besar TNI AU memberikan penghormatan terakhir.
Saat ini jenazah Omar Dhani sudah dibawa ke Skadron 17 Halim Perdana Kusuma.Selanjutnya jenazah beliau dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Sabtu (25/7/2009) besok. Yap, selamat jalan Jenderal, jasamu tak akan kami lupakan...