Terkuak sudah identitas pria misterius yang tewas tertembak pada drama
baku tembak di Temanggung, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Rabu (12/8), Brigjen Eddy Suparwoko, Kapusdokkes Mabes Polri, menyatakan, mayat tersebut bukan gembong teroris Noordin M Top, melainkan Ibrahim alias Ibrohim (Boim) yang selama ini hilang pascapeledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.
Awalnya jenazah teroris yang meninggal dalam penyergapan
Densus 88 adalah Noordin M Top. Untuk membuktikan hal tersebut polisi mengadakan tes DNA.
Polisi telah membandingkan DNA jenazah dengan keluarga Noordin di Johor Bahru, Cilacap, tidak cocok semua. Polisi kemudian bandingkan DNA jenazah dengan keluarga Ibrohim di Cilimus, yaitu dengan istri dan kedua putra-putrinya, satu perempuan dan satu laki-laki, match 100 persen. Berarti jenazah tersebut bukanlah Noordin M Top, melainkan Ibrohim.
Ibrohim, pria empat anak asal Cirebon, Jawa Barat, ini dipastikan terlibat atas pengeboman yang terjadi di Mega Kuningan. Peran Ibrohim dalam aksi pengeboman yang menewaskan sembilan orang tersebut adalah membantu menyelundupkan bahan peledak ke dalam hotel mewah tersebut.
Dalam kesempatan konferensi pers, Polri pun menayangkan sejumlah rekaman CCTV yang menggambarkan aktivitas Ibrohim sebelum peledakan. Ia yang melakukan survei ke bagian lobi hotel. Kemudian, dia pula yang menurunkan sejumlah bungkusan besar dari sebuah mobil pikap di lahan bongkar muat hotel Marriott.
Kronologis bom Ritz Carlton-Marriott :
- Rencana bom Ritz-Marriott telah disusun sejak April 2009 atau 3 bulan sebelum ledakan. Teroris menyiapkan dua rumah untuk mencapai tujuan ini. Rumah itu di Mampang, dan Jatiasih, Bekasi. Rumah yang di Mampang untuk merencanakan pemboman di JW Marriott dan Ritz-Carlton.
Sedangkan rumah yang di Jatiasih merupakan safe house pelaku teroris. Namun di sana juga disiapkan sejumlah bom untuk peledakan berikutnya. - Tanggal 8 Juli , Ibrohim survei masuk ke dalam Ritz-Carlton bersama Nana—pelaku bom bunuh diri—melalui lift karyawan.
- Tanggal 16 Juli, ia membawa masuk bom dan menyerahkan ke kamar 1808. Jadi, bom bukan dibawa oleh Danni waktu check in, tapi dibawa oleh Boim tanggal 16.
- Tanggal 17 Juli, bom diledakkan