Berbohong atau menipu atau tidak jujur adalah sesuatu yang sering kita tidak inginkan.
Ya, siapa sih yang ingin dibohongi ? Apalagi jika menyangkut sesuatu yang penting.
Nah, berdasarkan hasil studi diketahui adanya kesamaan ciri fisik pada orang yang berbohong. Studi ini dilakukan di lebih dari 60 negara di dunia dan hasilnya memang sama ! Ciri yang dapat menunjukkan bahwa orang berbohong adalah :
(1). Senyuman / Ekspresi wajah.
Peneliti dari
Texas Christian University menemukan salah satu ciri kebohongan dari senyuman. Senyum yang keluar dari seorang pembohong akan tampak beda dengan senyum yang ikhlas dan sungguh-sungguh.
Melalui
The Facial Action Coding System (FACS), ekspresi seseorang bisa diketahui dengan ekspresi yang disebut microexpressions. Meskipun senyum palsu dan senyum sungguh-sungguh menggunakan otot yang sama, namun senyum yang ikhlas dan sungguh-sungguh tercipta melalui otak yang sadar, sedangkan senyum yang palsu tidak.
Sebagai contoh, otot
zygomaticus major sama-sama menarik pipi ke atas pada orang yang senyum, baik itu senyum palsu maupun sungguhan. Namun pada mereka yang senyum dengan ikhlas, bagian otak yang mengontrol emosi juga meningkatkan kerja otot orbicularis oculi dan pars orbitalis. Otot tersebut tidak hanya menarik pipi ke atas tapi juga alis.
"Kuncinya adalah melihat lipatan antara kelopak mata dan alis ketika tersenyum. Orang yang senyum dengan ikhlas dan sungguh-sungguh memiliki area lipatan yang menurun dan alis yang sedikit melengkung ke bawah. Memang sulit menerka mimik wajah tersebut jika belum ahli," ujar psikolog asal UC Santa Barbara, Bella DePaulo seperti dilansir Yourtango, Kamis (24/9/2009).
(2). Gerakan Tubuh.Berdasarkan
Journal of Accounting yang dibuat oleh Joseph Wells dari
Association of Certified Fraud Examiners, pembohong biasanya lebih banyak berkata-kata dan menunjukkan sikap gelisah. Bahkan menurut Joseph, pembohong biasanya menutup mulutnya ketika berbohong.
(3). Ucapan dan Emosi.Menurut peneliti di University of Texas, pembohong juga lebih banyak komplain, sering berganti-ganti pilihan kata, dan cenderung menggunakan referensi orang ketiga dibanding dirinya sendiri. Mereka juga mengeluarkan emosi negatif seperti marah, frustasi atau takut.
(4). Usia.Dalam studi yang dipublikasikan Neuroreport, berbohong ternyata ada hubungannya dengan waktu. Studi mengatakan bahwa seseorang sudah berbohong sejak usia 4 atau 5 tahun. Jadi ketika kecil sudah mulai berbohong kemungkinan besarnya akan jadi pembohong juga.
Mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak memang gampang-gampang susah. Terkadang kita sulit menentukan apakah itu fakta atau hanya rekayasa jika seorang pembohong berkata. Namun, tidak ada salahnya mencoba menerapkan tips di atas. Siapa tahu anda bisa terhindar dari kebohongan. Meskipun, dibutuhkan ketelitian dan pengalaman untuk meningkatkan keberhasilan tips di atas. Selamat mencoba !