RDP yang disiarkan secara langsung ini justru semakin menambah sikap skeptis masyarakat ke DPR. Komisi 3 dianggap kurang kritis dan justru memberikan dukungan ke Polri. Sikap yang bagi beberapa pihak dianggap sebagai ketakutan DPR atas kekuatan KPK dalam membongkar kasus korupsi.
Hal tersebutlah yang menjadikan alasan dibentuknya gerakan ini. Seperti yang dijalaskan dalam Facebook tersebut :
"Secara mengejutkan, komisi 3 DPR RI mendukung secara terbuka langkah-langkah yang dilakukan oleh Mabes Polri untuk menuntaskan kriminalisasi KPK.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Kapolri dan Komisi 3 DPR RI, Kamis (5/11/2009) terlihat jelas betapa berpihaknya komisi 3 DPR RI kepala Kapolri.
Apa yang disuarakan oleh rakyat ternyata tidak bisa diterjemahkan oleh anggota DPR RI yang duduk di Komisi 3.
Terlihat jelas sandiwara yang sangat menyakitkan rakyat Indonesia.
Inilah wajah sebenarnya dari parlemen kita yang sebenarnya tidak menginginkan pemberantasan korupsi terjadi di Indonesia."
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Kapolri dan Komisi 3 DPR RI, Kamis (5/11/2009) terlihat jelas betapa berpihaknya komisi 3 DPR RI kepala Kapolri.
Apa yang disuarakan oleh rakyat ternyata tidak bisa diterjemahkan oleh anggota DPR RI yang duduk di Komisi 3.
Terlihat jelas sandiwara yang sangat menyakitkan rakyat Indonesia.
Inilah wajah sebenarnya dari parlemen kita yang sebenarnya tidak menginginkan pemberantasan korupsi terjadi di Indonesia."