
Melihat aksi Abdul Rahman Lestaluhu cs benar-benar memberikan hiburan atas hasil buruk yang diperoleh oleh "kakak-kakak" seniornya. Hasil seri timnas senior dengan Kuwait di Jakarta akibat kesalahan yang tidak perlu, benar-benar menyesakkan. Belum lagi permainan U-23 yang kalah dari Malaysia saat uji coba.
Sudah lama kita mendambakan timnas yang berprestasi. Jika melihat aksi Abdul Rahman Lestaluhu, maka sekilas kita diingatkan oleh gol Kurniawan saat tim primavera di Italia. Saat itu gol Kurniawan dari lapangan tengah sering ditayangkan di TVRI dengan tag line: "inilah gol anak bangsa". Saat itu harapan besar pun dibebankan ke tim primavera yang berlatih di Italia. Hasilnya; tetap sebatas harapan. Kurniawan memang menjadi pemain hebat Indonesia, namun prestasi untuk Indonesia tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Nah, kali ini nasib serupa tapi tak sama terulang kembali. Seperti "de javu" timnas U-19 memiliki permainan ciamik dan skill yang memadai. Apalagi mereka juga berguru ke luar negeri, bukan Itali tapi Uruguay. Harapan pun kembali muncul. Keinginan untuk melihat timnas beprestasi kembali ada.
Penampilan timnas U-19 memberikan harapan, namun sebaiknya PSSI sebagai induk sepak bola di negeri ini juga belajar dari kegagalan masa lalu. Prestasi tidak hanya diperoleh dengan cara instan. Semua pasti membutuhkan proses. Dengan pembinaan yang berlanjutan dan penanganan yang profesional, timnas U-19 bukan tak mungkin akan menjadi andalan kita di masa depan nanti. Semoga !