Bahkan Oman yang digawangi oleh kiper asal tim Inggris, Bolton Wanderes , Ali Al-Habsi, unggul terlebih dahulu di menit ke-31. Gol Oman baru bisa dibalas oleh timnas Indonesia melalui Boaz Salossa di menit akhir babak pertama. Memasuki babak kedua, menit ke-52 publik GBK kembali tertunduk saat Oman mencetak gol keduanya. Tak dapat kawalan yang baik dari barisan pertahanan Indonesia, Ismail Sulaiman tak terganggu di dalam kotak penalti dan melepaskan tendangan keras dari jarak dekat yang bersarang di atap gawang Indonesia. 2-1 untuk Oman.
Kekecewaan atas kekalahan dan permainan buruk timnas Indonesia ternyata langsung direspon oleh Hendri Mulyadi. Warga asal Kampung Serang Rt 02/01, Cikarang Selatan ini nekat menerobos pagar pengaman dan masuk ke dalam lapangan di menit terakhir babak kedua. Henri merebut bola mati di tengah lapangan, dan kemudian mengiring bola sambil mencoba memasukan bola ke gawang Oman. Uniknya, kiper Oman Ali Al-Habsi dengan sigap menangkap bola yang ditendang oleh Hendri.
Aksi Hendri langsung mendapatkan pengamanan dari polisi dan mendapatkan cemooh dari penonton di GBK. Bahkan dari tayangan televisi terlihat beberapa botol air mineral dilemparkan ke arah Henri yang tengah digiring keluar lapangan. Aksi Hendri yang sempat menghentikan pertandingan ini merupakan ekspresi kekecewaan Hendri atas prestasi timnas Indonesia.
"Saya melakukan itu karena kecewa tas prestasi timnas Indonesia yang tak pernah menang. Selalu kalah, bahkan selalu seri," tuturnya saat ditanya wartawan di ruang interogasi keamanan yang terletak di area GBK.
Meski kesal dengan timnas yang tak bisa memberinya kemenangan, Hendri mengaku menyesal dan meminta maaf pada publik sepakbola Indonesia. Meski begitu, Hendri tetap tak bisa menghapus kekecewaan atas apa yang dipertujukkan tim kesayangannya, yang membuat dia tak khawatir jika disebut gila sekalipun.
"Saya minta maaf atas ulah saya ini, kepada seluruh masyarat sepakbola tanah air. Dikira gila? saya pasrah saja biar masyarakat yang menilai, jujur saya kecewa sama timnas Indonesia yang gak bisa menang," jawab Hendry yang harus berurusan dengan polisi karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
Aksi Hendri ternyata mendapat dukungan dari pengemar bola tanah air. Beberapa jam lalu telah muncul gerakan dukungan atas aksi Henri di situs jejaring sosial "Facebook". Gerakan yang diberi nama "DUKUNG HENDRI MULYADI untuk SEPAK BOLA INDONESIA yang LEBIH BAIK" telah beranggotakan 123 member.
Sah-sah saja jika aksi nekat Hendri mendapat simpati dan dukungan dari pengemar bola tanah air. Memang hingga saat ini timnas Indonesia belum pernah lagi memberikan kemenangan bagi bangsa ini. Bahkan untuk di level Asia Tenggara pun dominasi Indonesia mulai tergeser oleh Vietnam. Tim yang beberapa tahun lalu selalu bisa kita kalahkan ini, sekarang selalu menjadi lawan yang menakutkan bagi timnas Indonesia. Bahkan sebernarnya Oman adalah lawan yang pernah kita kalahkan, seperti yang ditulis di gerakan DUKUNG HENDRI MULYADI untuk SEPAK BOLA INDONESIA yang LEBIH BAIK ; "Teringat tahun 88 dengan gampangnya Muh Zein Al Hadad (Niac Mitra Sbaya) bikin 2 gol dan Nasrul Koto (Arseto Solo) 1 gol ke gawang Oman. 3-0 kawan..
Wajar jika kemudian tuntutan perubahan manajemen PSSI, selaku induk sepakbola Indonesia kini kembali terdengar. Ayo maju timnas Indonesia...