Roy Suryo, yang kini menjabat sebagai anggota Komisi I DPR RI memang tak pernah berhenti memunculkan polemik. Kali ini Roy "menyerang" Ruby Alamsyah seorang ahli forensik digital yang memperagakan cara membobol ATM dengan kartu bodong di salah satu TV swasta. Dalam tayangan tersebut, Ruby dengan gamblang mempraktekkan cara membobol ATM.Penayangan "aksi" Rubi oleh Roy dianggap melanggar etika serta memancing masyarakat untuk mengikuti tindak kejahatan serupa. Padahal untuk mengikuti aksi Ruby tersebut, tak semudah yang dibayangkan.
Roy Suryo kemudian mengkritik keras Ruby dan dengan tegas mengatakan bahwa aksi Ruby melanggar etika dan dapat memancing masyarakat untuk mengikuti aksinya. Roy lantas mengirimkan pesan singkat ke kolega serta masyarakat tentang dampak negatif dari penayangan tersebut. Menurutnya, aksi Ruby bisa memancing masyarakat untuk berbuat serupa.
Merasa kurang puas, maka Roy Suryo dan Polri mengajukan pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Terkait komplain ini, KPI belum mengambil sikap soal tayangan televisi terkait Ruby Alamsyah. KPI masih akan mempelajari dan melihat tujuan penayangan aksi ahli IT forensik tersebut.
Aksi Ruby ternyata mendapat dukungan dari banyak pihak. Menurut Timotius Witono, pakar keamanan jaringan dari Universitas Kristen Maranatha, aksi Ruby justru membuka mata semua masyarakat atas fenomena yang tengah terjadi.
"Itu bagus. Justru sebaliknya. Dia (Ruby - red) menjelaskan dengan gamblang bahwa proses duplikasi itu mudah asal alatnya punya," katanya saat berbincang dengan detikINET, Senin (25/1/2010).
Timotius juga menekankan bahwa aksi yang dilakukan oleh Ruby ini pada dasarnya sudah ada dan banyak diposting di internet.
"Di Youtube banyak yang posting. Dan itu yang posting juga bukan sembarangan, banyak pakar forensik digital. Bahkan lebih detil di sana (Youtube-red.)," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Laboratorium Komputer Fakultas IT Universitas Maranatha ini.
Dukungan serupa muncul dari para blogger yang menyatakan penayangan tersebut memberikan pengetahuan sehingga masyarakat semakin waspada. Hal serupa pun disampaikan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) "Dengan adanya peragaan tersebut, ada konsumen yang merasa kebutuhannya akan informasi soal pembobolan bank terpenuhi. Konsumen bisa lebih
aware terhadap potensi-potensi kejahatan. Misal jadi tahu di mana kamera pengintai diletakkan, jadi konsumen bisa lebih waspada," ujar Huzna Gustiana, ketua YLKI kepada detikINET, Senin (25/1/2010).
Nah, bagaimana bung Roy? Masihkah mempersoalkan masalah yang "kurang" penting? Padahal masih ada banyak tindakan nyata yang bisa bung Roy lakukan, misal; menjadi inisiator menolak komputer mewah di DPR !
Info tambahan : saat saya 'googling' tentang Roy Suryo saya menemukan cerita menarik tentang sosok Roy. Selengkapnya bisa anda baca di
sini. Nyesel kalo ngak baca !