Anda sering lembur di kantor dan sering merasa lelah? Pada dasarnya bekerja keras sepanjang hari bisa membuat lelah jiwa dan raga, sehingga mudah terserang stres maupun berbagai macam penyakit. Asal tahu kuncinya, siapapun tetap bisa produktif tanpa harus menyiksa diri.
Munculnya pendapat bahwa produktivitas harus dicapai melalui kerja keras adalah pandangan yang salah. Yang benar adalah : kerja cerdik akan membuahkan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan sekedar kerja keras.
Untuk bekerja dengan produktif dan tertarget ada 3 unsur yakni efisiensi, efektivitas dan kualitas..
Efisiensi menunjukkan bahwa kerasnya usaha sebanding dengan hasil yang diraih. Efektivitas dilihat dari kesesuaian target dengan realisasi, baik dari sisi waktu maupun kualitas. Kualitas hasil itu sendiri diukur berdasarkan syarat atau spesifikasi yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sukses memerlukan kerja cerdas, yang berarti butuh strategi. Selain itu juga butuh kerja ikhlas, yakni bekerja dengan hati. Tidak mengeluh, dan mensyukuri hasil apapun yang diraih. Jika telah memiliki ketiganya, pekerjaan seberat apapun tidak akan terasa melelahkan.
Berbekal prinsip tersebut, kini Agung sanggup mengelola lebih dari 100 outlet tanpa harus jatuh sakit karena kelelahan. Contoh adalah : Agung pemilik usaha franchise laundry kiloan Simply Fresh. juga menjalankan beberapa usaha lain termasuk bisnis properti dengan omset sekitar Rp 2 miliar per bulan.
Memang, tidak semua faktor yang menentukan produktivitas datang dari dalam diri seseorang. Faktor luar sering tidak diperhitungkan, kemudian menghalangi sukses yang seharusnya dapat diraih.
Sebagai contoh ketika motivasi sudah ada dan strategi sudah dirancang begitu matang, ternyata terjebak macet sehingga terlambat datang ke kantor. Hal-hal seperti ini bagi sebagian orang terutama di Jakarta sering tak terhindarkan.
"Tidak boleh menyerah, semua bisa disiasati. Sepanjang karir saya, Alhamdulillah belum pernah terlambat karena macet. Sebelum jalannya macet, saya harus sudah di kantor," kata Abdul Wahab Bangkona, PLT Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Abdul Wahab mengaku tidak pernah mendapat kesulitan untuk selalu bangun pagi, karena memang sudah menjadi kebiasaanya sejak kecil. Kini kebiasaan tersebut ia ajarkan kepada anak-anaknya.
Meski selalu bangun subuh, Abdul Wahab tidak pernah mengantuk ataupun kelelahan karena kurang tidur. Sebab jika tidak sedang ada pekerjaan yang menuntutnya untuk lembur, ia tidak pernah tidur di atas pukul 10 malam.
Munculnya pendapat bahwa produktivitas harus dicapai melalui kerja keras adalah pandangan yang salah. Yang benar adalah : kerja cerdik akan membuahkan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan sekedar kerja keras.
Untuk bekerja dengan produktif dan tertarget ada 3 unsur yakni efisiensi, efektivitas dan kualitas..
Efisiensi menunjukkan bahwa kerasnya usaha sebanding dengan hasil yang diraih. Efektivitas dilihat dari kesesuaian target dengan realisasi, baik dari sisi waktu maupun kualitas. Kualitas hasil itu sendiri diukur berdasarkan syarat atau spesifikasi yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sukses memerlukan kerja cerdas, yang berarti butuh strategi. Selain itu juga butuh kerja ikhlas, yakni bekerja dengan hati. Tidak mengeluh, dan mensyukuri hasil apapun yang diraih. Jika telah memiliki ketiganya, pekerjaan seberat apapun tidak akan terasa melelahkan.
Berbekal prinsip tersebut, kini Agung sanggup mengelola lebih dari 100 outlet tanpa harus jatuh sakit karena kelelahan. Contoh adalah : Agung pemilik usaha franchise laundry kiloan Simply Fresh. juga menjalankan beberapa usaha lain termasuk bisnis properti dengan omset sekitar Rp 2 miliar per bulan.
Memang, tidak semua faktor yang menentukan produktivitas datang dari dalam diri seseorang. Faktor luar sering tidak diperhitungkan, kemudian menghalangi sukses yang seharusnya dapat diraih.
Sebagai contoh ketika motivasi sudah ada dan strategi sudah dirancang begitu matang, ternyata terjebak macet sehingga terlambat datang ke kantor. Hal-hal seperti ini bagi sebagian orang terutama di Jakarta sering tak terhindarkan.
"Tidak boleh menyerah, semua bisa disiasati. Sepanjang karir saya, Alhamdulillah belum pernah terlambat karena macet. Sebelum jalannya macet, saya harus sudah di kantor," kata Abdul Wahab Bangkona, PLT Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Abdul Wahab mengaku tidak pernah mendapat kesulitan untuk selalu bangun pagi, karena memang sudah menjadi kebiasaanya sejak kecil. Kini kebiasaan tersebut ia ajarkan kepada anak-anaknya.
Meski selalu bangun subuh, Abdul Wahab tidak pernah mengantuk ataupun kelelahan karena kurang tidur. Sebab jika tidak sedang ada pekerjaan yang menuntutnya untuk lembur, ia tidak pernah tidur di atas pukul 10 malam.