Dalam beberapa kali, kadang kita mendengar atau bahkan "melihat" manusia melakukan hubungan seksual dengan binatang. Penyimpangan seksual yang disebut dengan Zoophila ini bisa dibilang aneh tapi ada. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah binatang tersebut akan hamil karena berhubungan seksual dengan laki-laki?
Seperti dikutip dari Thebrightesthub.com, Jumat (11/6/2010) pada permukaan sperma terdapat reseptor yang bisa melengkapi reseptor di sel telur.
Jadi jika reseptor di sperma tidak bisa melengkapi reseptor di sel telur, maka pembuahan tidak akan terjadi. Selain itu binatang yang berasal dari spesies berbeda pun tidak bisa berkembang biak satu sama lain.
Akibat perbedaan reseptor ini maka sperma dari manusia hanya bisa mengenali sel telur dari manusia, begitu juga sebaliknya sperma binatang tidak bisa menghamili manusia.
Selain itu susunan genetik dari satu spesies dengan spesies berbeda lainnya tidak bisa menghasilkan keturunan, sehingga jawaban untuk pertanyaan ini tentu saja sperma manusia tidak bisa menghamili binatang.
Hal ini juga ditegaskan oleh ahli seksologi bahwa seorang manusia tidak mungkin bisa menghamili binatang.
Seseorang yang tertarik bersetubuh dengan binatang bisa diklasifikasikan apakah sekedar iseng atau murni mengalami penyimpangan seksual.
Jika hanya dilakukan sekali lalu timbul penyesalan, maka bukan disebut dengan penyimpangan atau kelainan.Namun, jika seseorang merasa terangsang dengan binatang atau saat dihadapakan pada pilihan antara binatang atau manusia ia memilih binatang, maka orang tersebut dapat dinyatakan memiliki penyimpangan atau kelainan.
Untuk kasus seperti ini, tidak ada perawatan khusus yang bisa diberikan oleh orang tersebut untuk menyembuhkan penyimpangan ini.
Sementara itu jika seseorang yang menyetubuhi binatang hanya karena iseng akibat tidak ada pelampiasan untuk nafsu seksualnya, maka kondisi ini masih bisa disembuhkan karena bukan berupa penyimpangan.
Menyetubuhi binatang juga sangat berbahaya bagi kesehatan salah satunya adalah penularan penyakit dari binatang tersebut ke manusia (zoonosis). Perpindahan kuman ini bisa melalui cairan vagina, urin, saliva atau feses. Dalam hal ini manusia tersebut juga sangat rentan untuk terkena infeksi seksual.