Kenaikan berat badan dan mual-mual adalah gejala yang biasanya dikaitkan dengan kehamilan perempuan. Tapi kondisi ini juga bisa dialami suami yang disebut mengalami kehamilan simpatik atau sindrom couvade.
Ketika sang istri merasa mual, mengalami morning sickness, berat badannya bertambah, maka terkadang suami juga merasakan hal yang sama. Selain itu pada beberapa kasus, suami juga turut makan dalam porsi besar untuk dua orang (eat for two).
Banyak calon ayah yang mengembangkan berbagai gejala simpatik ini seperti mengalami kram, sakit punggung, perubahan suasana hati (mood) yang mendadak, ngidam suatu makanan, mual di pagi hari, mengalami kelelahan hingga pada beberapa kasus tertentu ada yang suaminya menjadi pingsan.
Meskipun beberapa orang mengalami hal ini hingga istrinya melahirkan, tapi ada juga yang berhenti setelah beberapa bulan.
Peneliti Dr Arthur Brennan dari Kingston University di London mempelajari 282 laki-laki yang akan mempersiapkan diri untuk menjadi ayah. Hasil yang didapatkan sekitar 55 persen laki-laki ini turut mengalami gejala yang biasanya dialami oleh sang istri saat hamil.
"Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan hormon prolaktin yang biasanya terkait dengan ibu menyusui. Tapi hormon ini juga bisa hadir di dalam tubuh ayah," ujar Dr Brennan, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (14/6/2010).
Beberapa studi menunjukkan kondisi ini juga terkait dengan perubahan kadar hormon seperti prolaktin, kortisol, estradiol dan testosteron.
Gejala sindrom ini bisa terjadi sejak trimester awal kehamilan, tapi untuk kasus tertentu bisa hingga beberapa minggu setelah kelahiran.
Selain itu ada juga bukti lebih lanjut yang menunjukkan bahwa secara alami seorang ayah akan mempersiapkan diri untuk meyambut kelahiran bayinya.
Pengujian menunjukkan perubahan hormonal yang terjadi akan membuat kadar testosteron seorang laki-laki menurun saat mendekati kelahiran bayinya. Inilah yang terkadang menyebabkan seorang laki-laki menangis saat kelahiran bayinya.