Berbuka puasa setelah menahan haus dan lapar seharian adalah seseuatu yang dinanti bagi yang menjalankan puasa. Biasanya saat berbuka, dipilih minuman yang segar dan manis, salah satunya adalah teh. Karena, memang jenis minuman ini digemari oleh banyak orang Indonesia. Tapi saat puasa sebaiknya kurangi porsi minum teh. Kenapa begitu?
Karena teh adalah minuman yang bersifat diuretik, sehingga membuat seseorang lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsinya.
Hal ini tentu saja mempengaruhi tubuh, karena garam dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh selama menjalani puasa akan ikut terbuang.
Teh yang dikonsumsi bisa membuat seseorang buang air kecil terus menerus, sehingga membuat tubuh kekurangan cairan padahal saat puasa pun tubuh sudah kekurangan cairan.
Untuk mengatasinya adalah mengonsumsi air putih yang cukup dan mengurangi jumlah teh yang diminum.
Jika tubuh mengalami dehidrasi maka garam dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh selama menjalani puasa akan ikut terbuang. Padahal saat puasa orang tidak akan mendapatkan asupan cairan apapun hingga waktu berbuka. Hal inilah yang bisa membuat seseorang mengalami dehidrasi dan bisa berbahaya bagi tubuh.
Orang yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan bisa juga ditandai dengan nyeri dada, nyeri otot, nyeri sendi dan juga kulit yang terlihat kusam.
Namun bukan berarti teh tidak boleh dikonsumsi sama sekali selama puasa, hanya porsinya saja yang jangan terlalu banyak terutama di saat sahur. Tapi ketika berbuka puasa teh manis bisa dikonsumsi secukupnya untuk menaikkan kadar gula darah.
Hal penting lainnya adalah jangan lupa pula untuk mengonsumsi air putih yang cukup terutama selama waktu berbuka puasa hingga menjelang sahur. Selain itu bisa juga ditambahkan dengan jus buah untuk menambah jumlah cairan dan serat di dalam tubuh.