Kesal campur sedih jadi satu saat saya berkunjung ke sebuah bioskop termahal di kota Palembang. Berniat untuk menghabiskan akhir pekan dengan menonton film berkualitas box office, ternyata justru berakhir unhappy. Bisa dibilang saya dan keluarga adalah pengemar film. Dari kota Gudeg, ibukota dan kini, kota mpek-mpek, semua film hollywood hampir kesemuanya kita tonton di bioskop.
Sejak muncul pemberitaan bahwa semua film box office dihentikan, saya cukup terkejut. Namun, harapan sempat muncul, saat seorang menteri di negeri ini mengatakan bahwa film terkenal holywood sudah siap masuk ke Indonesia dan bisa ditonton di bioskop-bioskop.
Apa daya harapan tetap harapan. Sudah bersemangat datang ke bioskop ternyata yang diputar adalah film indonesia banget alias hantu-hantuan. Hiii.....
Coba ada berapa film box office yang sudah diputar dan akan diputar di bulan ini? Kungfu Panda 2, Transformer 3 dan film terlaris sepanjang masa : Harry Potter ! Bukan bermaksud untuk merendahkan buatan anak negeri, namun rasanya film nasional belum bisa menandingi film hollywood. Bahkan untuk kualitas cerita, hanya sedikit film nasional yang bisa bersaing.
Kecewa pasti iya, namun saya bukanlah orang yang rela berbuat apa saja untuk menonton film terkenal itu. Bukan sok nasionalis, namun saya tidak akan bersusah payah membantu negara tetangga dengan "liburan menonton film hollywood". Paket liburan menonton di negeri tetangga memang menjadi alternatif bagi beberapa orang. Namun, bagi saya lebih baik berlibur di negeri sendiri ketimbang menyumbang devisa di negeri orang. Toh...film itu juga akan mampir ke Indonesia meski dalam bentuk bajakan original. Hehe...
Arti sebuah film
Menonton film yang berkualitas bagi saya adalah cara untuk menghibur diri sekaligus membiarkan fantasi berkembang. Bisa anda bayangkan bagaimana serunya Optimus Prime bertarung melawan Decepticon ? Atau serunya final battle antara Harry Potter dengan "kau tahu siapa" ? Atau lucunya muka panda Poo ? Sesaat saya terlupakan dengan permasalahan yang saya hadapi. Dan meski tak terucap, namun kepuasan juga akan terlihat dari wajah penonton lain.
Film adalah "magic", yang bisa menyihir penonton untuk ikut larut ke dalam cerita. Rasa tegang, tertawa, menanggis atau jengkel. Semua bisa dirasakan saat menonton film yang berkualitas. Dan itu sayangnya sebagian besar hanya bisa diperoleh dari film Hollywood yang dilarang masuk Indonesia !
Memang menonton film adalah favorit, namun rasanya tak semua orang di negeri ini mengerti atau bisa menikmati menonton film di bioskop. Namun, daripada menonton serial Nyasarudin, saya akan pilih menonton film hollywood. Nah, kalau tidak ada di bioskop gimana ? Tenang bro, khan ada replikanya...alias........ "Don't try this at home !" hehe...
Sejak muncul pemberitaan bahwa semua film box office dihentikan, saya cukup terkejut. Namun, harapan sempat muncul, saat seorang menteri di negeri ini mengatakan bahwa film terkenal holywood sudah siap masuk ke Indonesia dan bisa ditonton di bioskop-bioskop.
Apa daya harapan tetap harapan. Sudah bersemangat datang ke bioskop ternyata yang diputar adalah film indonesia banget alias hantu-hantuan. Hiii.....
Coba ada berapa film box office yang sudah diputar dan akan diputar di bulan ini? Kungfu Panda 2, Transformer 3 dan film terlaris sepanjang masa : Harry Potter ! Bukan bermaksud untuk merendahkan buatan anak negeri, namun rasanya film nasional belum bisa menandingi film hollywood. Bahkan untuk kualitas cerita, hanya sedikit film nasional yang bisa bersaing.
Kecewa pasti iya, namun saya bukanlah orang yang rela berbuat apa saja untuk menonton film terkenal itu. Bukan sok nasionalis, namun saya tidak akan bersusah payah membantu negara tetangga dengan "liburan menonton film hollywood". Paket liburan menonton di negeri tetangga memang menjadi alternatif bagi beberapa orang. Namun, bagi saya lebih baik berlibur di negeri sendiri ketimbang menyumbang devisa di negeri orang. Toh...film itu juga akan mampir ke Indonesia meski dalam bentuk bajakan original. Hehe...
Arti sebuah film
Menonton film yang berkualitas bagi saya adalah cara untuk menghibur diri sekaligus membiarkan fantasi berkembang. Bisa anda bayangkan bagaimana serunya Optimus Prime bertarung melawan Decepticon ? Atau serunya final battle antara Harry Potter dengan "kau tahu siapa" ? Atau lucunya muka panda Poo ? Sesaat saya terlupakan dengan permasalahan yang saya hadapi. Dan meski tak terucap, namun kepuasan juga akan terlihat dari wajah penonton lain.
Film adalah "magic", yang bisa menyihir penonton untuk ikut larut ke dalam cerita. Rasa tegang, tertawa, menanggis atau jengkel. Semua bisa dirasakan saat menonton film yang berkualitas. Dan itu sayangnya sebagian besar hanya bisa diperoleh dari film Hollywood yang dilarang masuk Indonesia !
Memang menonton film adalah favorit, namun rasanya tak semua orang di negeri ini mengerti atau bisa menikmati menonton film di bioskop. Namun, daripada menonton serial Nyasarudin, saya akan pilih menonton film hollywood. Nah, kalau tidak ada di bioskop gimana ? Tenang bro, khan ada replikanya...alias........ "Don't try this at home !" hehe...