Ikan Belida tersebar dibeberapa perairan di Indonesia, diantaranya perairan Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Banyak orang yang menjadikannya sebagai ikan konsumsi namun banyak juga yang menjadikan ikan ini sebagai ikan hias. Terlebih karena penampilannya yang unik menyerupai pisau sehingga banyak orang menyukainya dan mencoba untuk memeliharanya. Ikan ini juga mempunyai rasa enak jika dimasak.
Ikan Belida ini merupakan ikan predator yaitu ikan pemangsa yang biasanya memangsa binatang seperti Katak, Ikan ikan kecil Dan Udang. Belida juga merupakan binatang yang banyak beraktivitas pada malam hari (Nocturnal).
Ikan ini biasanya di dicari oleh manusia untuk dijadikan bahan makanan ringan yaitu kemplang serta sebagai ikan hias untuk menghias akuarium.
Karakteristik. Belida adalah ikan yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Di tanah air, ikan yang merupakan keluarga Notopteridae dan genus Chitala ini hidup di anak-anak sungai besar yang bersebelahan dengan daerah rawa di Sumatera, Kalimantan,dan Jawa terutama Jawa Barat.
Belida asal Indonesia dan Thailand memiliki ciri bintik (spot) berwarna hitam berbentuk bulat di badannya dari depan hingga kepangkal ekor. Sedangkan belida bangkok, baik yang berwarna abu-abu keperakan dan albino, keduanya memiliki belang hitam dengan garis tepian putih. Makin banyak belangnya, makin banyak dicari orang.
Pada siang hari biasanya ikan ini akan bersembunyi diantara vegetasi air. Makanannya berupa anak-anak ikan dan udang, tak jarang mangsanya berukuran lebih besar. Ikan belida jantan bertugas membuat sarang yang dibuatnya dari ranting dan daun, juga menjaga telur dan anak-anaknya. Ikan belida dapat menghirup udara dari atmosfir. Ikan karnivora ini hidup di kedalaman 2-3 meter di tempat-tempat gelap. Saat air sungai meluap, mereka naik ke rawa-rawa untuk kimpoi dan melepas telurnya di sana.
Terancam Punah. Adanya aktivitas penangkapan yang lebih, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dan perubahan kondisi lingkungan perairan menyebabkan kelestarian jenis ikan ini menjadi terancam. Ikan belida sudah termasuk ikan air tawar yang telat dilindungi, berdasarkan atas surat Keputusan Menteri Pertanian No.716/Kpts/UM/ 10/1980 dan Peraturan Pemerintah No. 7/1999 yang mengatakan bahwa semua jenis ikan dari genus Chitala merupakan ikan yang dilindungi.
Kondisi ini kian diperparah dengan adanya perubahan lingkungan alam serta eksploitasi yang berlebihan. Di Sumatera Selatan sampai awal 1980-an, belida masih mudah ditemukan di anak Sungai Musi. Sementara itu sampai tahun 1998 di sungai Citarum, Jawa Barat, jumlahnya ikan belida yang ditangkap mencapai 6 ton, namun setahun kemudian tak seekor pun bisa ditemukan.
Artikel keren lainnya: