KPI bekerja sama dengan sembilan perguruan tinggi di sembilan kota besar di Indonesia, menyelenggarakan survei indeks kualitas program siaran tv periode Maret hingga April 2015. Data 810 responden diambil untuk menentukan program tv mana saja yang mencapai predikat berkualitas (indeks 4) dari skala 1-5.
Menurut KPI, responden dari survei ini adalah para pemirsa ahli yang dipandang mengetahui mengenai program siaran televisi dan bisa menilai program siaran televisi. Respondennya tidak main-main, meski dari sudut pandang akademisi.
Sampel program acaranya sendiri yang disoroti KPI ialah semua program yang ditayangkan oleh 15 stasiun TV nasional yang terkenal saat ini dengan rentang jam tayang 05.00 - 24.00 selama dua bulan.
Berikut enam program acara TV populer yang masuk dalam daftar "sampah" tersebut.
1. Emak Ijah Pengen ke Mekah”
Kategori: Sinetron Tidak Berkualitas
Dari skala 1 sampai 5, indeks sinetron yang plotnya sudah lari dari ide awal ini hanya mencapai angka 2,97. Mendekati 4 saja tidak. Tampaknya penonton Indonesia mulai sadar kalau tontonan ini sudah enggak memiliki relevansi cerita lagi.
2. “Sinema Pintu Tobat”
Kategori: Sinetron Tidak Berkualitas
Hanya meraih indeks 2,90, aspek terburuk dalam penilaian sinetron ini justru datang dari ketidakmampuannya “membentuk watak, identitas dan jati diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman”, demikian menurut survei KPI.
3. "7 Manusia Harimau"
Kategori (The Winner): Sinetron dengan Kualitas Terburuk
Menurut pihak KPI, bila dicermati dari indikator-indikator penilaian, terlihat sinetron “7 Manusia Harimau” dinilai rendah karena sinetron tersebut tidak membentuk jatidiri dan watak bangsa yang beriman, bermuatan mistik, horor dan kekerasan. Sinetron ini sendiri indeksnya hanya 2,20 atau terendah atau juga jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh KPI.
4. "Pesbuker"
Kategori: Variety Show Tak Berkualitas
Program TV yang menyontek nama dan logo jejaring sosial terbesar di dunia ini, hanya mendapat indeks dari KPI sebesar 1,92. Dari yang ane lihat dari datanya KPI, nilai aspek terendah yang didapatkan Pesbukers dibanding dua program variety show tak berkualitas lainnya ialah "Menghormati orang dan kelompok tertentu" dan "Tidak bermuatan kekerasan".
5. “Duo Pedang”
Kategori: Variety Show Tak Berkualitas
Duo Pedang yang dibawakan oleh dua penyanyi dangdut jones ini, mendapat indeks KPI sebesar 2,40. Sedikit lebih tinggi memang dari Pesbukers. Ada tiga aspek terendah yang didapat program ini, yakni "Relevansi cerita" dan "Menghormati Keberagaman".
6. "Late Night Show"
Kategori (The Winner): Variety Show
Program yang sebenarnya mencoba meniru judul acara berkualitas di Negeri Paman Sam sana, pada akhirnya menjadi yang terburuk saat diadopsi di Tanah Air. Indeks KPI yang didapatkan program ini jadi paling rendah, yaitu 2,33 saja. Aacara Late Night Show yang dibawakan oleh Raffi Ahmad dan Ayu Dewi ini, ternyata mendapat paling panyak aspek minusnya dari KPI. Ada empat aspek, yaitu,
"Membentuk watak, identitas dan jati idiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman", "Menghormati nilai dan norma sosial di masyarakat", "Tidak bermuatan sosial", dan "Tidak Bermuatan mistik, horor, dan supranatural"
Nah selain mengeluarkan daftar acara TV tak berkualitas, rasanya tidak
adil yah kalau tidak menyebutkan acara TV berkualitas di Indonesia.
Pihak KPI juga merilis daftar acara TV yang menurut mereka, berdasarkan
surveinya, ialah berkualitas.
Artikel keren lainnya: