Masa remaja adalah masa yang penuh dengan 'gairah'. Bahkan, sering kali tindakan seorang remaja sulit untuk dimengerti orang dewasa. Masih ingat dengan kasus genk motor yang anggotanya didominasi oleh kaum remaja? Itulah salah satu contoh bagaimana remaja bertindak. Ternyata, tindakan ini juga didasari oleh apa yang ada di dalam otak remaja.
Pada orang dewasa, berbagai bagian dari otak bekerja sama untuk mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada, membuat keputusan dan bertindak sesuai dengan situasi yang ada saat itu.
Tapi otak remaja tidak bekerja seperti itu, karena berbagai pusat di otak belum berkembang secara sempurna. Otak remaja masih memiliki kabel-kabel yang longgar sehingga sistem belum bekerja sempurna, yang pada gilirannya tidak tercipta kontrol yang baik.
Kontrol dari otak adalah korteks prefrontal, yaitu bagian dari otak yang berfungsi memberikan bentuk penilaian, mengontrol rangsangan dan juga emosi. Selain itu bagian dari otak ini juga membantu mengerti pemikiran orang lain.
Korteks prefrontal ini akan berkomunikasi dengan bagian lain dari otak melalui koneksi yang disebut dengan sinapsis. Dan para ilmuwan menuturkan pertumbuhan dari sinapsis ini lebih banyak terjadi di usia remaja.
Tapi jika terlalu banyak sinapsis, maka lebih banyak masalah yang akan datang belum tercipta pusat kontrol yang baik. Karenanya seseorang cenderung untuk mempertahankan komponen yang paling sering digunakan dan menyingkirkan sesuatu yang berlebihan.
Pada remaja proses pengurangan ini akan dimulai di bagian belakang otak dan nantinya akan bergerak ke depan, sehingga bagian korteks prefrontal yang menjadi bagian penting dalam pusat kontrol adalah yang terakhir di pangkas. Karenanya pusat kontrol ini belum terlalu sempurna pada saat seseorang remaja, dan kemungkinan baru akan berkembang sempurna saat mencapai usia 20-an tahun.
Jika seseorang tidak memiliki remote kontrol untuk memutuskan sesuatu di otak, maka orang akan menggunakan struktur bagian otak lain dan tentunya akan menjadi lebih sulit.
Remaja menggunakan bagian belakang otak untuk mengambil keputusan, sedangkan orang dewasa memprosesnya di lobus frontal (otak bagian depan). Karenanya orang dewasa bisa mengambil keputusan lebih cepat.
Selain itu, otak orang dewasa akan mendapatkan respons yang cepat jika melihat adanya kesalahan. Otak orang dewasa akan melihat kesalahan sebelum 80 milidetik berlalu, tapi pada otak remaja hal ini tidak akan terjadi sehingga remaja tidak melihat kesalahan tersebut.
Sementara itu bagian otak nucleus accumbens sudah berkembang dengan baik sejak remaja, yaitu daerah di otak yang mencari kesenangan dan reward. Aktivitas bagian otak ini akan lebih besar jika menerima imbalan atau kesenangan yang menengah dan besar.
sumber : Howstuffworks, Senin (26/7/2010)